Ketika memasuki sebuah ruangan yang mengharuskan kita untuk melepaskan alas kaki , pasti alas kali yg dilepaskan berada pada posisi mengarah ke dalam ruangan tersebut. Betul nggak ? Nah, saat keluar ruangan , maka untuk memakai kembali alas kaki tersebut kita harus agak bersusah payah dulu membalikkan alas kaki ke posisi siap pakai. Kepayahan bertambah bila alas kaki berserakan tak beraturan, bercampur dengan alas-alas kaki yang lainnya.
Suatu hari saya bersama keluarga bersantap siang di sebuah restoran di kawasan Sentul. Selesai bersantap kami melakukan sholat dzuhur di mushola yang terletak di gedung terpisah dengan restoran tersebut. Seperti biasa kami lepaskan alas kaki , menuju tempat wudlu dan masuk kedalam mushola. Nah, ..setelah selesai shalat ,saat melangkahkan kaki keluar dari mushola , kami mendapati alas-alas kaki yang tadi dilepas sembarangan kini tersusun rapi, diletakkan pas didepan pintu keluar mushola dengan posisi alas kaki mengarah keluar dalam keadaan siap pakai.
Hati siapa sih yang gak senang melihat keadaan seperti itu ? Sungguh saya sangat terkesan saat mengetahui siapa yang melakukan sebuah keteraturan ini. Seorang anak laki-laki yang santun , dengan tekun dan rajin menyusun alas-alas kaki para pengunjung mushola itu. Bukan hanya itu, dia pun mengelap setiap alas kaki dengan selembar kain yang dipegangnya. Melihatnya, siapa yang tidak ikhlas untuk memberinya sekedar uang tips, meskipun anak itu tidak memintanya.
Saya menaruh simpati pada anak itu. Menemukan alas kaki yang bersih dengan posisi siap pakai saat melangkah keluar mushola, maka dengan refleks kurogoh saku menyerahkan selembar lima ribuan kepada anak itu. Dan dia menerimanya dengan segala kerendahan hatinya.
Sederhana saja sebenarnya, apa yang sudah dilakukan anak itu. Namun dampaknya bagi orang lain sangat besar. Perasaan senang, takjub, rasa simpati yang menimbulkan rasa syukur dengan memberikan sedekah untuk anak itu.
Sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa memberikan manfaat untuk orang lain....:-)
"kedalaman pemahaman
seseorang thdp agamanya terlihat pada sikapnya yg lemah lembut ketika
masuk/keluar rumah,ketika mengenakan baju, ketika mengenakan/melepaskan
sandal dan ketika mengendarai kendaraannya.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
your comment, pleeaseee...:)