Ini catatanku pada Ramadhan tahun lalu, 1432 H.....
Setiap tahun , setiap ramadhan...panitia ramadhan dengan personil
yang tidak berubah telah menyusun acara untuk kegiatan satu bulan
penuh. Dan inilah sebuah kepanitiaan yang akan bekerja dgn waktu
terlama, bayangkan..sebulan penuh..!! Rasanya jarang ya..ada peristiwa
yang berlangsung selama sebulan penuh . Jabatan untuk tiap-tiap
panitiapun tak pernah berubah, kecuali untuk Ketua yang dilakukan
secara bergilir dari tahun ke tahun. Dan saya selalu dipercaya untuk
menjadi koordinator acara khusus untuk anak-anak.
Selain
acara harian rutin seperti taraweh, kultum dan tadarus, sahur bersama,
buka bersama anak-anak yatim dan dhuafa, pengajian subuh di hari
minggu, buka/sahur on the road, acara khusus untuk anak-anakpun tak
pernah ketinggalan. Sehari sebelum bulan puasa, anak-anak sudah
dilibatkan dalam acara Tarhib Ramadhan, menyambut bulan penuh berkah
dengan pawai keliling komplek . Tua muda turun ke jalanan komplek di
malam hari dengan membawa obor. Anak-anak meneriakkan yel-yel semangat
untuk berpuasa, para orang tua mengumandangkan kebesaran Allah dan
sholawat nabi. Sungguh meriah !
Acara khusus untuk
anak-anak yang lainnya adalah Ramadhan Ceria. Disini ada bermacam-macam
lomba yang bisa diikuti oleh anak mulai TK hingga SMP. Seperti
tahun-tahun sebelumnya, lomba mewarnai/menggambar, lomba membaca
hafalan surat juz'amma, lomba adzan dan cerdas cermat. Tapi tahun ini
lomba cerdas cermat diganti menjadi RANKING SATU. Mengacu pada sebuah
acara kuis di salah satu station TV. Dalam acara ini terlihat keceriaan
anak-anak mengikuti berbagai lomba, meskipun berpuasa mereka tetap
semangat dan gembira ..mengukir sebuah prestasi. Subhanallah...
Selain
acara lomba, anak-anakpun selalu dilibatkan pada acara santunan dan
buka puasa bersama anak yatim dan dhuafa sekaligus pula memperingati
nuzulul Qur'an. Anak-anak akan mengisi acara untuk menghibur
teman-temannya yang kurang beruntung yang berjumlah +/- 100 itu. Selain
bernasyid, sajak/puisi, parade hafalan surat pendek, tahun ini saya
merancang sebuah acara operet untuk mereka. Operet ini berjudul
Kepompong Ramadhan.
Operet Kepompong Ramadhan bercerita
tentang proses metamorfosis ulat menjadi kupu-kupu yang indah dan
diibaratkan bahwa berpuasa mirip proses seperti itu, berada dalam sebuah
kepompong untuk menjadi berubah menjadi insan yang lebih bertaqwa,
itulah kepompong ramadhan. Persiapan untuk acara ini biasanya pun
dilakukan secara mendadak, karena anehnya idenya pun selalu datang
tiba-tiba. Cukup dengan hanya latihan 1-2 kali saja sepulang taraweh.
Insya Allah kepompong ramadhan akan ditampilkan pada hari Rabu, 17
Ramadhan besok. Semoga berhasil memukau para undangan dan anak-anak
yatim itu, seperti juga tahun-tahun sebelumnya. Doakan ya...! Dan tahun
inipun panitia membeli seperangkat alat musik marawis khusus untuk
anak-anak...! Alhamdulillah, saat tulisan inipun dibuat, terdengar suara
alat musik itu dari mesjid, rupanya anak-anak sedang berlatih marawis
untuk mengisi acara besok..:)
Di akhir minggu bulan
puasa, akan diadakan pemilihan anak yang paling rajin dan tertib dalam
melaksanakan ibadah salat taraweh. Seorang putra dan putri. Biasanya
pemilihan dilakukan berdasarkan penilaian para orang tua yang secara
diam-diam memata-matai perilaku setiap anak saat taraweh. Anak yang
terpilih akan mendapatkan hadiah dari panitia.
Semua
kegiatan khusus ini bertujuan untuk memberi kesan yang mendalam
terhadap bulan puasa bagi anak-anak. Dan diharapkan mereka menjadi lebih
bersemangat dalam menyambut setiap ramadhan, mendapat pengalaman yang
bermanfaat dan tak terlupakan sepanjang hidupnya, dan yang lebih
penting adalah semoga mereka menjadi generasi penerus yang mencintai
mesjid dan selalu menyemarakkan ramadhan dengan syiar-syiar islami,
menjadi Bintangnya Ramadhan..!!
Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi setiap langkah, ikhtiar dan doa kami, aamiin.
**Rumah Belajar Rifansa, 16 Agustus 2011*
wahai ilalang tepi jalan, biarlah pada bunga kuningmu, sejenak kutitipkan rasa ini, kan terombang-ambing ketika angin malam singgah menerpa, dan kuyup menggigil ketika hujan juga embun turun mendera, karena begitulah rasa ini, terombang-ambing dan menggigil di hamparan waktu : rindu
Sabtu, 21 Juli 2012
Indahnya Hidup di Bawah Naungan Al Qur;an
“Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia
Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan
cahaya itu dia dapat berjalan ditengah-tengah masyarakat manusia,
serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang
sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya? Demikianlah Kami jadikan
orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan”.
(QS. Al An’am (6) : 122)
Ayat di atas terkait dengan do’a Rasulullah SAW
yang memohon kepada Allah agar Islam dikuatkan dengan 2 diantara “Umar”
(Umar Bin Hisyam – Abu Jahal dan Umar bin Khottob) yang menjadi pemuka
Quraisy saat itu, ternyata Allah memilihkan untuk Rasulullah dan Kaum
Muslimin Umar bin Khattob. Sebagai seorang yang mendapat hidayah Allah
menggambarkan Umar sebagai orang yang “dihidupkan” kembali dengan ruh Al
Qur’an dan kemudian mampu menerangi orang-orang disekitarnya.Pelajaran penting yang bisa dapatkan adalah bahwa kedudukan Al Qur’an bagi seorang muslim merupakan ruh kedua. Jika jasad ini hidup karena ditiupkannya ruh dari sisi Allah SWT, maka kehidupan ini akan bermakna jika diisi dan dihiasi dengan ruh Al-Qur’an. Betapa hampa dan malangnya kehidupan anak manusia yang jauh dari nilai-nilai Al-Qur’an dia tidak lebih bagai mayat hidup yang berjalan tan tujuan dan arah.
Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amalnya dengan cukup dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (QS. 24:39)
Tujuh Fungsi Al Quran
Bagi muslim atau muslimah, Kitabullah adalah bimbingan hidup yang paripurna. Ia tidak hanya menunjuki jalan yang mesti ditempuh dalam mengarungi lautan kehidupan, memberikan obor dalam kepekatan zaman, tetapi juga menjadi hiburan di sepanjang jalan. Dalam untaian doa, Rasulullah menjelaskan kapada kita bahwa Kitabullah adalah petunjuk hidup setiap muslim. Renungkanlah doa Rasulullah berukit ini,
Ya Allah rahmatilah aku dengan Al Quran
Jadikanlah dia itu pemimpin, cahaya, petunjuk dan tanda kasih sayang(Mu) bagiku
Ya Allah ingatkanlah aku sesuatu yang aku lupa darinya
Dan ajarkanlah aku segala yang aku belum ketahui daripadanya.
Rizkikanlah kepadaku untuk selalu membacanya baik diwaktu malam maupun siang
Jadikanlah dia argumen bagiku, wahai Rabb semesta alam
Inilah doa yang unik dan istimewa yang diajarkan Rasulullah SAW kepada umatnya. Doa ini dapat kita baca seusai membaca Al Quran dengan harapan Allah mengabulkan permohonan kita yang terkandung di dalamnya. Dari doa ini kita memahami bahwa Kitabullah Al Quran mengandung fungsi,
1. Pemimpin (Imam).
Kitabullah bagaikan perintah harian yang datang dari Raja Alam Semesta, Allah Azza wa Jalla. Kepemimpinan Allah sangat dominan pada orang-orang yang beriman karena ia selalu berinteraksi dengan Al Quran. Ia mengetahui bagaimana Allah mengatur hidupnya: menyuruh, melarang, menganjurkan, menghibur dirinya melalui Kitabullah. Dari Kitab ini mereka menemukan kepastian apa yang harus diperbuatnya dalam kegiatan sehari-hari baik bagi kehidupan individu maupun dalam masyarakat. (17:71-72)
2. Cahaya (Nuur)
Yaitu cahaya yang menerangi kegelapan hidup. Hidup tanpa cahaya pastilah berada dalam gelap gulita, tidak mengenal kebenaran, tidak mengenal Allah dan kekuasannya sehingga seperti orang buta yang tidak tahu jalan. Meraba-raba tak tahu arah dan tujuan. Dengan Kitab ini Allah menjadikan hidup ditaburi cahaya iman. Al Quran menerangi jalan yang harus ditempuh sehingga kita tidak akan sesat atau keliru jalan. (42:52)
3. Petunjuk (Al Huda)
Yaitu bumbingan Allah yang terus menerus menunjuki jalan kebenaran dan lurus. Ia memberikan rambu-rambu yang harus dilalui sepanjang jalan dan memberikan pedomannya agar tidak sesat. Dengan petunjuk ini orang beriman akan mampu membedakan mana yang haq dan mana yang bathil, yang benar dengan yang salah, yang baik dengan yang buruk. Ia tidak akan terperosok pada kebhatilan dengan meninggalkan kebenaran. Jalan yang dilalui dalam hidupnya akan pasti, tiada keraguan atau syubhat, seluruhnya serba jelas. (2:185)
4. Kasih Sayang Allah (Rahmah)
Kitabullah adalah tanda (simbol) dari cinta Ilaahi kepada hamba-Nya yang beriman. Karena cinta-Nya dibimbinglah orang-orang yang mukmin itu mengenal kebesaran dan kemuliaan-Nya, mengenal hakikat hidup dunia dan akherat. Tatkala dibaca, terasalah resapan kasih sayang Allah yang sangat besar. Kasih sayang dari Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang dirasakan di dunia ini dan yang dijanjikan-Nya di akherat. (16:89)
5. Pengingat (Adz Dzikru)
Kitabullah ini bernama juga “Adz Dzikru”. Al Quran adalah metoda Ilahi untuk mengingatkan manusia pada hukum dan undang-undang-Nya, menyadarkan manusia akan adanya hari berbangkit dan pembalasan. Tilawah (membaca) Al Quran adalah dzikir yang lebih utama daripada menyebut-nyebut nama Allah. Melaksanakan Kitabullah ini adalah melakukan dzikir dalam bentuk amal. Disamping itu, membaca Al Quran dengan berulang-ulang menggairahkan manusia untuk balajar dan bekerja guna mencapai kebahagiaan hari akherat.(54:17, 22, 40)
6. Penerangan (Hidayat)
Yaitu penerangan kepada manusia tentang berbagai rahasia kehidupan serta misteri ghaib yang menjadi pertanyaan di benaknya. Kitabullah menerangkan hakikat hidup, hakikat ketuhanan (Rububiyah), hakikat penghambaan, hakikat manusia dll yang sangat bermanfaat bagi manusia. Semua yang diterangkan Kitabullah merupakan ilmu sejati yang membuat manusia hidup tentram dan bahagia. (3:138)
7. Argumentasi (Hujjah) atau Bukti (Burhan)
Al Quran penuh berisi argumentasi yang akurat untuk mematahkan segala bentuk logika kekufuran yang dimiliki orang-orang kafir. Setalah memahami Kitabullah, tidak ada satu jalanpun untuk mengingkari kebenaran atau menyimpang daripadanya. Kitabullah ini juga akan menjadi bukti di hari kiamat nanti terhadap perjalanan hidup mu’min. (11:17)
Kewajiban Kita Terhadap Al Quran
Setiap muslim yang bertaqwa menyadari sepenuhnya apa yang menjadi kewajibannya terhadap hidayah Allah ini. Kewajiban itu dilaksanakan dengan penuh cinta dan ridha tanpa rasa keberatan maupun keraguan. Ia senantiasa bersedia meluangkan waktu, mencurahkan pemikiran dan tenaganya.
1. Membaca Al Quran
Kitabullah ini membacanya merupakan ibadah. Allah memberikan pahala untk setiap huruf yang dibaca dengan kabaikan (hasanat). Membaca kitabullah merupakan ibadah yang paling utama dari seluruh rangkaian ibadah yang ada. Membaca Al Quran menjadi inti dan kewajiban didalam melaksanakan sholat, menjadi kebiasaan yang disunnahkan di siang maupun malam. (35:29 / 10:61)
Rasulullah tidak bosan-bosannya mengingatkan kaum muslimin agar senantiasa membaca Al Quran. Banyak hadits Rasulullah memerintahkan umat ini selalu membaca Kitabullah atau belajar membacanya dengan makhroj yang baik dan ilmu tajwid yang benar. Misalnya rangsangan Rasulullah berikut ini,
“Orang yang membaca Al Quran dan ia mahir membacanya bersama dengan safarotil kiro,il baroroh (malaikat yang mulia) dan orang membaca Al Quran tetapi ia terbata-bata dalam lafalnya dan tertahan-tahan maka dia mendapat dua pahala”. (HR. Mutafaq alaihi)
Dikatakan kepada para pencinta Al Quran di hari akhirat,“Bacalah dan naiklah (derajatmu di syurga) dan tartilkanlah sebagaimana engkau mentartilkan Quran di dunia. Karena sesungguhnya kedudukanmu berada pada akhir ayat yang engkau baca”.(HR. Abu Daud dan At Tirmidzi)
Tidak boleh hasad (iri dengki) kecuali kepada dua unsur, seseorang yang diberi Allah Al Quran kemudian dibacanya baik pagi maupun malam hari dan seseorang yang diberi Allah rezeki kemudian diinfakkannya siang maupun malam. (HR. Mutafaq alaihi)
2. Mentadabburkan Isi Al Quran
Metadabburkan artinya mengkaji dan mempelajari kendungan hikmah yang Allah ajarkan didalamnya. Membaca saja belum cukup, karena mungkin orang membaca tetapi tidak memahami kandungan isinya. Karena itu harus dilakukan pengkajian dan pendalaman isinya melalui tadabur. Hikmah Al Quran tidak akan pernah habis digali dan sangat bermanfaat bagi orang-orang yang mengimaninya. Inilah perintah Allah. (47:24 / 38:29)
3. Mengamalkan Isi Kitabullah
Yaitu melaksanakan apa yang diperintahkan Allah didalamnya serta menjauhi apa saja yang dilarang Allah. Karena amal itu merupakan asas diberikannya pahala (jaza-u) oleh Allah. (9:105) Tak ada satu pun dari ketiga kewajiban ini yang boleh ditinggalkan, semua wajib dilakukan. Setiap saat Al Quran mesti membimbing kita. Sikap lalai dan suek terhadap Al Quran merupakan dosa dan perbuatan yang dibenci oleh Allah.
Kita sangat prihatin, karena dalam kenyataan banyak juga kaum muslimin yang lalai dari Al Quran. Mereka hanya mengagungkan fisiknya tetapi isi dan kandungannya ditinggalkan. Al Quran hanya dibaca bila ada kematian atau selamatan. Tidak ada upaya untuk mengkaji isinya secara mendalam. Ada lagi orang yang merubah fungsi Kitabullah ini. Ia dijadikan alat untuk mencari kesenangan kehidupan dan bukan pedoman hidup. Al Quran dinyanyikan dan diperlombakan, demi meraih gelar juara dan kemasyhuran, tetapi hukum dan undang-undangnya ditinggalkan.
Karena itu, tidak ada jalan lain yang lebih utama selain senantiasa membaca, mentadabburkan, mengajarkan dan mengamalkan. Bukankah Rasulullah bersabda,
“Sebaik-baik kamu adalah orang-orang yang mempelajari dan mengajarkan Al Quran). (HR. Bukhari & Muslim)
Bila ketiga kewajiban ini dilaksanakan, maka mukmin atau mukminah akan merasakan kenikmatan hidup bersama Al Quran. Kenikmatan yang tidak mungkin dirasakan oleh orang yang tidak mengimani Kitabullah ini. Hanya dengan menjadikan Kitabullah sebagai petunjuk jalan, manusia akan selamat di dunia maupun akhirat. Al Quran akan menjadi suatu hujjah (argumen) dihadapan pengadilan Allah. Ia akan memberi syafaat kepadanya, sebagaimana sabda Rasulullah,
“Bacalah Al Quran karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari Kiamat. (HR Bukhari & Muslim)
nikmatnya membaca al qur'an
Cobalah rasakan kenikmatan ketika membaca Al Qur'an Nur Kariim
rasakan setiap huruf yang keluar dari mulut kita
dari bibir,
dari tenggorokan atas ,tenggorokan tengah dan tenggorokan bawah,
dari ujung lidah, tengah lidah, pangkal lidah, dan sisi lidah..
rasakan sensasi yang berbeda ketika mengucapkan setiap hurufnya
Nikmat terasa dan sungguh indah terdengar
ketika mengucapkannya dengan Idzhar (jelas)...
dengan Idghom bighunnah ( dengung)....
dengan Mad (panjang pendek yang telah diatur)....
dengan Qolqolah...
Sungguh Al Qur'an diciptakan dengan segala keindahan
Membacanya dengan tartil akan melahirkan kenikmatan yang luar biasa
Mendengarnya dengan khusyuk akan mendatangkan kesejukan dan ketenangan
Lirik dan melodi manapun tak akan mampu
mengalahkan kenikmatan saat melantunkannya
dan keindahan saat mendengarkannya
SUBHANALLAH....
rasakan setiap huruf yang keluar dari mulut kita
dari bibir,
dari tenggorokan atas ,tenggorokan tengah dan tenggorokan bawah,
dari ujung lidah, tengah lidah, pangkal lidah, dan sisi lidah..
rasakan sensasi yang berbeda ketika mengucapkan setiap hurufnya
Nikmat terasa dan sungguh indah terdengar
ketika mengucapkannya dengan Idzhar (jelas)...
dengan Idghom bighunnah ( dengung)....
dengan Mad (panjang pendek yang telah diatur)....
dengan Qolqolah...
Sungguh Al Qur'an diciptakan dengan segala keindahan
Membacanya dengan tartil akan melahirkan kenikmatan yang luar biasa
Mendengarnya dengan khusyuk akan mendatangkan kesejukan dan ketenangan
Lirik dan melodi manapun tak akan mampu
mengalahkan kenikmatan saat melantunkannya
dan keindahan saat mendengarkannya
SUBHANALLAH....
Langganan:
Postingan (Atom)